Senin, 05 Januari 2015

Harus seberapa banyak Pempers yang aku ganti?

Harus seberapa banyak Pempers yang aku ganti?
Supaya cukup aku saja yang bergulat dengan pempers-pempers pasien, asal keluargaku tetap sehat.

Harus seberapa banyak pasien yang aku mandikan dan aku keramasi juga kupotong rambutnya?
Agar cukup aku mengurusi mereka, asal aku jangan sampai mengurusi keluargaku sendiri. 

Harus seberapa sakit punggungku? Demi menunduk merawat luka para pasien.
Asal Tuhan selalu bersedia berkenan atas kesehatan orang tuaku. Asal Tuhan menurunkan lapisan baja pelindung untuk keluargaku.

Harus seberapa banyak keluhan yang harus kudengar dan kuatasi?Agar keluhan yang sama tidak kudengar dari keluargaku sendiri. 

Aku memang bukan wonder woman, buka superhero, apalagi malaikat yang turun dari langit.
Aku hanya manusia biasa. Yang tidak bisa membayangkan, bagaimana rasanya terbaring tidak berdaya diatas kasur di gedung putih bernama Rumah Sakit. Sibuk menahan rasa sakit. Mengorbankan banyak waktu dan biaya untuk berobat. Menempuh ribuan kilometer demi harapan yang bernama "Kesembuhan". Berkeluh kesah tiada henti karena nyeri, mual, muntah. Segores pemikiran saja pun tidak sanggup terlintas dalam bayanganku.

Aku banyak berkeluh kesah ketika lelah, punya batas dalam menahan emosi, sangat kurang dalam memahami, pun juga tidak mahir dalam kemampuan.
Aku hanya seorang perawat.

Tapi sekali lagi, Berapa banyak pempers yang harus aku ganti?Agar cukup menjadi pengganti. Agar senyum selalu terukir indah di bibir sederhana kedua orang tuaku.

-Catatan Hati Calon Perawat-






Tidak ada komentar: