Kau ingin lihat penampakan otakku dari sebelah mana? Sagital, Coronal, atau Axial?
Kau lihat dari penampang manapun akan ada namamu disana.
Aku juga tidak tahu kenapa kau bisa masuk menembus sawar darah otak (Blood Brain Barrier) milikku sehingga kau bisa penuh berada di dalamnya.
Aku bisa menjumpai namamu di dalam lobus frontal, lobus temporal, dan juga di cerebellar hemisphere.
Oh bahaya sekali, kau bahkan berada di dalam pons otakku. Apa kau bahkan tahu kalau itu pusat bernapasku? Kau bisa membuatku sesak dan berhenti bernapas kau tau? Tetaplah disana atau kau akan membuatku apneu.
Kau harusnya tau, kau terlalu masuk ke dalam diriku. Ke dalam otakku. Dan apakah kau tahu itu sama pentingnya seperti jantungku?
Sub arachnoid milikku penuh denganmu, begitu juga dengan duramater dan piamater. Padahal harusnya kau tahu itu berhubungan dengan sistem saraf pusat. Lalu bagaimana nanti jika kau pergi dan menjadi terinfeksi.
Aku bisa sempurna lumpuh.
Karena kau sudah terlanjur disana maka ditetaplah dalam otakku. Mengisi setiap lobus-lobus. Mengisi seluruh penampang. Juga tetaplah berada di ponsku agar aku tetap bisa bernapas.
Jagalah otakku baik-baik yaaa. Jika engkau pergi aku tak tahu apa yang terjadi. Bahkan syaraf parasimpatisku mungkin takkan mampu bekerja memompa jantung.
Kau tahu apa yang akan terjadi selanjutnya? Ya, asistole dan medriasis maksimal.
Sabtu, 26 November 2016
Selasa, 20 September 2016
Mukena Jangan Sampai Menganggu Kekhusyuan
Kamu suka jenis mukena yang kayak
mana? Kalo saya sedari kecil suka mukena dari kain katun lalu dibordir dengan
warna benang yang cantik-cantik. Begitu sudah terlihat mewah. Sampai saat ini
saya juga masih menyukai mukena jenis ini.
www.maminani.com |
Saya sebenarnya kurang suka
dengan mukena berbahan lain yang kadang berwarna-warni full motif entah motif
bunga-bunga, batik dan semacamnya. Apalagi mukena tipis warna-warni yang
menerawang saya juga sebenarnya kurang suka meskipun ketika bepergian satu-dua
kali saya juga mengenakan itu. Kecuali ditempat sholat yang ada sudah tersedia
mukena yang lebih tebal maka saya akan memilih mukena yg lebih tebal di tempat
tersebut daripada yang saya bawa sendiri.
Yaaah, kesukaan orang memang
berbeda-beda. Mau pakai mukena seperti apa monggo. Yang penting tidak menyimpang
dari syariat. Menutup aurat dan tidak menganggu kekhusyukan sholat kita.
Tetapi jujur untuk mukena yang
bergambar tokoh karakter kartun dan semacamnya ditambah lagi dengan
tulisan-tulisan saya kurang toleran dengan yang satu ini.
Kisah ini saya temukan beberapa
minggu lalu ketika sholat hari raya idul adha. Yang benar saja. Ketika sholat
didepan saya ada anak kecil berjalan-jalan mengenakan mukena bergambar tokoh
animasi froz*n kemudian ada tulisannya. Kan ngganggu konsentrasi banget pas
saya lagi sholat tiba-tiba baca itu. Dan kalian semua pasti tahu kan kalau
tokoh di animasi film itu memiliki rambut panjang terurai dan tokoh itu tidak
berjilbab? (yaa keles tokohnya pakai jilbab haha..)
Duh saya udah ngga ngerti lah
jaman sekarang ini. Aneh-aneh wae. Pasti yang baca ini ada yang berkomentar, “Berarti
sholatmu ngga khusyu ya? Kok bukannya menunduk malah baca tulisan froz*n?”
Boleh anda berkomentar seperti
itu, saya akan menjawab singkat. Sederhananya di dunia ini siapa sih yang
sholatnya bisa khusyu selain nabi Muhammad s.a.w? Kita semua bisanya hanya
berusaha khusyu (wajib berusaha khusyu). Tapi ya apa daya kalau ada anak kecil
yang belum begitu paham tentang sholat seliwar-seliwer di depan barisan kita sholat
dengan menggunakan mukena bertuliskan judul-judul film animasi? Ya Alloh ampuni
saya karena kekhusyuan saya pasti terganggu karena kemampuan saya untuk
berusaha khusyu masih terbatas.
Boleh saja memberikan mukena lucu
yang bisa membuat anak untuk lebih
termotivasi lebih rajin sholat. Niat orang tua memang baik. Selalu baik, saya
tahu itu. Tetapi tolong dilihat lagi yaaa bagaimana yang seharusnya dan tidak
seharusnya.
Minggu, 19 Juni 2016
Kalau Imannya Kuat Pasti Nggak Akan Tergoda!
Saya sebenarnya sudah sangat mengantuk
sekali. Tetapi saya semenjak beberapa hari terakhir gatal sekali ingin menulis.
Saya sebenarnya (lagi) sudah
mikir dulu sebelum menulis ini. Tetapi kalau pemikiran saya berbeda dengan
anda, ya tolong dimaklumi. (Namanya juga penulis amatir, namanya juga imannya masih baru diperkuat).
Beberapa hari ini juga saya melihat
tulisan-tulisan wara-wiri di news feed
pesbuk saya. Temanya soal warung makan yang ditutup gegara menjual makanan saat
bulan puasa. Banyak banget yang berusaha mengungkapkan pendapatnya. Baik yang
pro maupun yang kontra. Ada yang menggunakan bahasa halus, tapi ada juga yang
frontal.
Katanya begini, “Warung buka saat
bulan puasa mah nggak papa. Kita kan harus menghargai yang nggak puasa. Kalau
emang dasar imannya kuat pasti nggak akan tergoda”.
Sik, bentar! Sedilit. Masalahnya
di dunia ini tidak semua orang imannya sekuat anda. Ada orang-orang yang masih
sedang dalam proses pembelajaran untuk memperkuat imannya. Sedang belajar untuk
menahan lapar dan haus beserta nafsu supaya pada akhirnya mencapai orang dengan
taraf iman yang kuat yang anda bilang tidak akan tergoda.
Saya sendiri sebenarnya juga
tidak tahu pasti kenapa insiden mengenai warung yang ditutup secara paksa itu
terjadi. Hanya saja saya kecewa dengan komentar-komentar orang mengenai hal
tersebut. Terlebih lagi bagi para muslim. Komentarnya kadang terlalu pedas dan
frontal. Jangan sibuk berkomentar sana-sini dulu ketika ada sebuah kejadian.
Jadilah muslim yang cerdas. Banyak membaca sebelum berkomentar. Kalau tidak
terlalu paham dengan urusan rumah tangga orang ya nanti dulu komentarnya.
Well, mungkin nalar kita pada
akhirnya akan tetap sulit memahami. Terlebih lagi banyak yang menyatakan
pendapat yang pro dan kontra. Terserah anda mau ikut pendapat yang mana. Tapi
sampaikanlah pendapat dan dukungan anda dalam wujud yang mencerminkan muslim
yang cerdas.
Kalau masih sulit dipahami juga,
mungkin saya akan mengajukan pertanyaan mengenai satu hal. Mungkin jika menurut
kalian berjualan makanan saat puasa itu diperbolehkan demi menghargai yang
tidak puasa, lalu bagaimana menurut kalian jika menyalakan musik dengan keras
di samping orang yang sedang sholat lalu saya bilang “Ah ngga papa. Kalau
imannya kuat, sholatnya pasti nggak akan tergoda!”
Selalu ada cara bagi setiap
masalah agar terselesaikan. Seperti pada pertanyaan saya. Kalau ada yang ingin
mendengarkan musik tetapi ada yang sedang sholat, ya pakai saja headset. Kalau
tetap ingin berjualan saat bulan puasa ya tidak apa-apa, tapi kan bisa ditutupi
atau dijualnya hanya kepada yang benar-benar tidak berpuasa saja seperti ibu
hamil, menyusui, wanita yang sedang menstruasi, anak yang belum baligh, atau
non muslim.
Selalu ada cara juga untuk
menyampaikan pendapat dengan baik. Jadilah muslim yang cerdas.
Jumat, 22 April 2016
Kartini Day (Urip Iku Kudu Urup)
Sugeng sedoyo poro sederek?
Alhamdulillah.
Ning tulisan postingan iki aku
arep nganggo boso Jowo gaes. Asek! Tumben yo? Iyo nggak popo. Ben pisan-pisan
ketok Jawane. Yo ambokno mengko rodho dicampur karo boso inggris sithik ben nggaya
rapopo yo, gaes.
Piye gaes lebar kartini-an
tanggal 21 April wingi? Podho ayu-ayu yo mesthi gaes. Sing putri-putri nganggo
kebaya koyo kartini. Sing kakung podho nganggo ageman jas koyo kartono.
Ono sing nganggo klambi kebaya yo
mung sak onone lan sak duwene klambi kebaya. Ning yo ono sing khusus nyilih
ning salon. (Eh yo uduk nyilih yo? Nyewo. Penak men nyilih.) Ugo ono sing
ndandakke khusus kebaya apik banget gawe kartini-an. Biasane uong sing
sugih-sugih opo sing podho di endorse.
Yo nek nduwe duit turah-turah mono yo ora popo ndandakke khusus kebaya apik
modern kanggo acara kartinian. Ning yo kui lho, pletekane ki ora usah
duwur-duwur nganti ketok pupune. Kui arep kartinian opo arep bakulan pupu. Oh my God, that was really sexy.
Bocah sekolah jaman saiki podo
kudu nganggo kebaya yen dino pengetan kartini. Nganti nyalon, nganggo sandal
jinjit, gincunan sing abang branang, nyewo klambi seko salon. Wes meh persis
koyo wong wisuda. Jamanku ora ono kartini biyen ngono kui.
Sejatine yo ora popo iku mau ki.
Arep podo dandan ayu nganggo kebaya apik. Entek duit akeh kanggo nyewo utawa
kanggo gawe kebaya. Nanging mbok iyao eling what
the meaning of Kartini’s day celebration.
Kartini iku jaman biyen berjuang
ora kanggo supaya kowe kabeh poro wadon isoh lenggak-lenggok pamer kebaya apik
lan branded designer terkenal sing pletekane tekan pupu utawa nyewo seko salon apik sing duite le njaluk pak mbok e. Nanging Kartini iku berjuang ben koe
kabeh poro wadon isoh podho sekolah. Dadi yo teko podho sekolah wae sing bener.
Ojo dadi wong bodho koyo aku iki, gaes. Susah mengko tembe mburine.
Once again gaes. You have to remember the meaning of the celebration,
ora mung pepengetane wae sing dieling-eling tanpo mikirke opo maknane. Ojo mung
siap-siap dandan ayu nganggo kebaya tapi yo ugo semangat e kanggo belajar. Ora
mung do selfie rono selfie rene.
Dadikno dino Kartini kuwi kanggo
pepiling opo wae tho ingkang wes dicapai awakdewe poro wanito kanggo bongso lan
negoro. Yo nek keduwuren mikir tekan bongso lan negoro yo uwis kanggo
keluargane wae. Opo awakdewe poro wanito iki uis menehi manfaat kanggo
keluwargone dewe? Amarga urip iku kudu urup. Wong wadon yo kudu isoh agawe
urup.
Kartini iku berjuang kanggo
supoyo pendidikan wong wadon jaman saiki iku luwih apik. Yen pendidikan soyo
apik yo mengko moral e isoh luwih apik. Isoh oleh gawean lan papan sing luwih
apik. Lan ugo dihargai karo wong liyo.
Delok wae wong wadon saiki! Diperjuangke karo Kartini supoyo biso sekolah. Mbasan isoh sekolah, lagi wae bar ujian nasional klambine uis dicoret-coret. Pengumuman lulus wae durung. Do you know how that would make Kartini feels? Sedih, cah. Aku iki yo mung wong bodho, nanging yo ora ngono-ngono banget.
Kartini ugo berjuang ora mung kanggo sekedar supoyo
wong wadon isoh bebas berekspresi. Jarene emansipasi. Yo berekspresi nek nganggo duite dewe yo
oleh. Ngopo aku ngelarang, aku mbiayai yo ora. Nanging luwih becik yen
berekspresi iku tetep ono ning dalan e. Udu bebas tanpo wates. Ngono yo ngono ning ojo ngono.
Dadi yen ono pepengetan dino opo
wae kui, ojo podo ribut-ribut nyiapke perayaane nanging luwih penting eling
maknane lan instrospeksi diri. Not just
doing have fun without meaning. It
will be all waste.
Ojo mung seneng-seneng tanpo piwulangan.
Senin, 11 April 2016
Tidak Akan Pernah Cukup
“Enggak, Re. Kamu sudah ideal. Cantik.” Jawabku bersungguh-sungguh.
“Masak sih? Tapi tadi aku nimbang naik 5 Ons.”
“Astaga, baru 5 Ons. Belum 5 kilo. Nanti juga turun lagi. Sudah ayo, kita jadi pergi kan?”
Dengan tampang Rere yang cemberut akhirnya kami segera pergi menuju ke pesta pernikahan sepupuku.
Di perjalanan aku sibuk merayu, menenangkan, menghibur atau entah apa pun namanya agar Rere tidak lagi membahas mengenai berat badan. Lagi dan lagi.
“Tapi kan aku nggak mau kelihatan gendut. Apalagi pasti nanti di pesta banyak saudaramu. Nanti kamu malu gimana?”
“Malu kenapa? Kan kamu pake baju. Hehe. Kalau kamu nggak pake baju baru aku malu.”
“Ih Radit!”
Sepertinya Rere bertambah marah dan aku tidak mau lagi bertengkar karena hal ini.
“Kalau aku malu, pasti aku nggak akan ngajakin kamu. Aku pasti udah ngajakin cewek lain yang kurus kering.”
Kembali aku melayangkan senyum setulus mungkin.
Akhirnya kami sampai di gedung tempat pesta pernikahan sepupuku diselenggarakan. Setelah menyalami kedua mempelai dan para saudara yang datang aku mengajak Rere untuk menghampiri stand makanan.
“Es krim? Kamu suka banget kan?” Aku menawari Rere.
“Enggak deh. Aku nggak mau beratku nambah lagi.”
“Astaga, Re. Ini kan cuma es krim. Dikit aja.”
Rere menggeleng.
“Atau mau makan? Aku ambilin yah?”
“Enggak. Aku nggak lapar.”
Baru saja Rere bilang seperti itu tiba-tiba ia pingsan. Membuat heboh seluruh undangan yang datang ke pesta.
Tanpa banyak berpikir, aku segera membawa Rere ke rumah sakit. Lama sekali aku menungguinya sadar. Berharap ia akan baik-baik saja.
Akhirnya dokter yang merawat Rere memintaku menemuinya.
“Jadi bagaimana, Dok?”
“Rere ini kekurangan banyak cairan. Dia juga mengalami hipoglikemi atau kekurangan kadar gula karena sepertinya terlalu banyak diet. Apalagi setelah dikaji oleh perawat kami Rere sering memuntahkan kembali makanannya. Kalo terus seperti ini mungkin bisa bahaya. Bahkan mungkin bisa terkena anoreksia.”
“Anoreksia?!”
Dokter itu dengan pengertian menjelaskan padaku bahwa jika Rere sering memuntahkan kembali makanan yang ia konsumsi maka ia akan mengalami obsesi berlebihan untuk memiliki tubuh kurus sehingga membuat penderitanya akan menolak untuk makan.
Setelah dokter menjelaskan lebih lanjut tentang kemungkinan buruk itu, aku segera membujuk Rere. Bagaimana pun dia harus berhenti bersikap seperti ini.
“Re, bagiku seperti apa pun kamu, kamu tetap akan jadi Rereku. Mau kamu gemukan atau kurusan masa bodoh, Re. Mauku kamu tetap sehat. Supaya kita bisa selalu menghabiskan waktu bersama, makan bersama, jalan bareng.
Bebas tanpa melulu memikirkan soal berat badan dan penampilan. Semua nggak akan ada artinya kalau kamu sakit, Re. Semua nggak akan berarti.”
Tidak mudah untuk membuat gadisku ini mengerti.
“Tapi aku ingin selalu terlihat cantik di depanmu. Setiap perempuan ingin seperti itu di depan pasangannya.”
“Kamu ingin terlihat cantik di depanku atau terlihat cantik menurut persepsimu? Kalau kamu ingin terlihat cantik di depanku maka kamu sudah lebih dari cantik. Terlebih kalau kamu bisa mencintai dirimu sendiri. Dengan menjadi sehat dan menjaga berat badanmu dengan baik.
Kalau kamu ingin terlihat cantik menurut persepsimu, maka seberapapun besar aku mencintaimu itu tidak akan pernah cukup.” Aku mengakhiri perkataanku dengan tersenyum. Berharap gadisku ini akan mengerti dan menjaga kesehatannya mulai dari sekarang.
Setelah perbincangan kami hari itu, akhirnya Rere mau mengerti juga dengan penjelasanku. Sedikit-sedikit dia mulai berubah dan memulihkan kesehatannya. Aku selalu berusaha mendukung dan menyemangatinya.
Senin, 28 Maret 2016
Si Cupu Almaidah Swan
Jika
anda memutuskan untuk membaca maka baca sampai akhir. Jangan mandek di tengah.
Nanti gondok loh!
Hai.
Pertama-tama marilah perkenalan dahulu. Saya adalah Suratun Almaidah. Punya
nama lain yaitu Almaidah Swan. Itu nama pena ya! Bukan nama alay. Saya di
kampus biasa di panggil Alma.
Kalau
di alam dunia perkampusan mungkin adalah termasuk mahasiswa cupu kali ya. Iya
cupu banget saya dulu. Eh, sekarang sih
masih. Tapi agak cupu aja bukan cupu banget ya. Hahaha.
Dulu
dengan padu padan rok/celana,-jilbab-baju yang sering nggak sinkron dan embuh banget. Ya, pokoknya nggak ngerti fashion banget saya ini. Tas dan sepatu
juga sering agak aneh seleranya. Make up?
Apaan lagi itu aku nggak ngerti!
Yaaa,
sekarang sudah agak mending fashion
saya sudah nggak begitu embuh banget
lah ya hahaha. Meskipun masih tetap lah kalah sama mbak-mbak gahoel di luar sana.
Dulu
entah apa yang orang pikirkan tentang penampilan cupu saya, saya juga nggak
ngerti. Mungkin dengan taraf penampilan saya yang seperti itu normalnya saya
memiliki pengetahuan umum yang setara cupunya dengan penampilan saya ya.
Mungkin
salah satunya kita akan bahas mulai dari musik. Menurut perspektif saya. Ini
perspektif saya loh ya dari analasis
pribadi selama ini bahwa orang melihat penampilan saya kemudian mencoba
mensinkronkannya dengan selera musik saya.
Mereka
nggak akan pernah mengira kalau ternyata di playlist
saya ada lagu Linkin Park, Simple Plan, SUM 41, Blink 182, My Chemical Romance,
Fall Out Boy, Avanged Sevengedfold, Paramore, Evanescence, Panic at the Disco! Begitu
mereka buka laptop saya, mereka kaget sekali saya tahu playlist semacam itu. Kebanyakan dari playlist saya adalah lagu-lagu international dan bergenre rock, alternative, punk , metal dan
sebagainya.
Paramore |
Mereka
pikir diliat dari penampilan saya, tidak mungkin saya tahu berbagai macam lagu
seperti itu. Padahal sebenarnya saya “mungkin” lebih banyak tahu dari mereka.
Terkadang mereka bahkan hanya tahu satu-dua single
saja dari lagu masing-masing band rock.
Seperti misalnya kebanyakan dari mereka
taunya lagu A7x (Eh tau kan apa itu A7x? Maksudnya adalah Avenged Sevenfold) yang
judulnya “Dear God” saja. Sepanjang
tahun hanya itu-itu saja yang dia putar dan dia sudah merasa keren dengan
mengenal A7x. Apa mereka bahkan tahu lagu A7x yang berjudul “So Far Away” loh. Apa mereka tahu lagu
itu berkisah tentang apa? Oh, tidak ya.
Avenged Sevenfold |
Oke.
Itu baru soal A7x. Apa bahkan mereka tahu kalau My Chemical Romance sebenarnya sudah bubar? Apakah mereka tahu
bahwa Amy Lee dari Evanescence pernah dikabarkan ingin akan bersolo karier? Oh
iya, by the way Amy Lee pernah lho menolak
project soundtrack untuk Narnia karena
lagu Amy Lee terlalu kelam. Oh Alma tahu Narnia juga ya? Tidak, saya hanya
pernah lihat iklannya di tivi.
Evanescence |
Itu
baru soal musik dan belum semua Band
juga penyanyi yang saya tahu saya bahas. Apa mereka tahu sebanyak itu? Lalu
kenapa mereka merasa lebih gahoel
daripada saya? Kita ini kan sama-sama cupu sebenarnya haha. Ayolah, jangan
marah.
Ada
lagi soal urusan film dan buku. Mereka juga kadang berpikir kalau dari tampilan
luar saya, saya nggak akan tahu soal Harry
Potter atau Twilight (kenapa Twilight? Maaf, tapi Twilight sedang cukup booming saat itu). Atau film tranformer
juga saat itu.
Hai
sobat gahoel, sudah tahu kan film Twilight didasarkan dari novel oleh
Stephenie Meyer? Stephenie Meyer menulis novel Twilight Saga menjadi tetralogi. Twilight, New Moon, Eclipse, dan Breaking Dawn. Namun dalam filmnya
Breaking Dawn ini menjadi dua part.
Stephenie Meyer ini sangat menyukai Muse. Salah satu band kesukaan saya juga yang merupakan band rock juga. Ini mengapa di dalam Twilight terdapat lagu Muse
sebagai soundtarck. Ada satu band
kesukaan saya juga, Paramore yang vokalisnya adalah seorang cewek-Hayley Williams-menyanyikan
soundtrack Twilight. Linkin Park juga
sempat menyanyikan soundtrack untuk Twilight dengan judul lagu “Leave all out the Rest”.
Twilight |
Saat
booming film transformer semua orang akan membicarakan tentang film transformer di depan saya tanpa
memperdulikan saya bahwa seolah-olah si cupu Alma nggak akan tahu soal transformer. Ada 3 series film
tranformes dengan cerita yang berhubungan. Pertama yaitu Transformer aja.
Kemudian Transformer-Revenge of the Fallen dan yang ketiga yaitu Transformer-Dark of The Moon. Ada satu
lagi film transformer sebenarnya. Ceritanya agak berbeda dengan tiga
sebelumnya, yaitu Transformer-Age of
Extinction yang heboh tayang si
bioskpo tahun 2014. Band kesukaan
saya-dengan Chester sebagai vokalisnya yang baru saja berulang tahun-juga
menyanyikan soundtrack di film ini.
Satu
lagi mengenai film bersejarah sepanjang masa yang sering dibahas di depan saya
tanpa melibatkan saya seolah-olah orang berpikir bahwa di cupu Alma nggak akan
tahu film beginian. Okay, film ini
ada 7 judul diangkat dari 7 novel yang di tulis oleh J.K. Rowling. Nggak perlu
disebutin satu-satu kan apa aja judulnya? Bisa googling sendiri. Idenya awalnya adalah dari si Joanne ini yang
sedang melihat anaknya bermain-main dengan sapu sehingga ia berpikir untuk
menulis cerita tentang Harry Potter dengan sapu terbangnya. J.K. Rowling ini
pernah di tolak oleh banyak penerbit saat memasukkan naskahnya.
Harry Potter |
Itu
baru soal film dan buku. Belum lagi soal-soal joke di social media.
Saya juga cukup mengikut situs 9gag dan 8factdict lho. Yang orang di luar sana sering nggak tahu itu apa sih (sedih
saya ketika ingin share joke yang
bagi saya lucu banget tapi orang lain nggak mudeng dengan joke-nya padahal saya udah ketawa ngakak). Atau mungkin justru
beberapa orang ngira, ah si cupu Alma mana tahu begituan.
9gag.com |
Kemudian
sekarang saya sedikit-sedikit juga mulai ngerti make up. Apa itu lipstik yang matte,
glossy, water proof, bahkan malah kiss
proof. Ada juga tatto lip. Ada beberapa warna naked untuk blush on dan eyeshadow. Bahwa bikin eyebrow itu ternyata ada cetakannya
juga. Macam-macam eyeliner dari gel,
spidol, sampai kuas.
Pun
terkadang dalam beragama juga beberapa orang kadang memandang bahwa saya tidak
cukup mengerti. Bahwa saya juga punya cukup banyak playlist Opick dan Maher Zain loh. Saya punya dan sudah baca lho
buku Dr. Aidh Al Qarni yang berjudul “Laa Tahzan”. Buku best seller itu tuh. Saya punya buku Fiqih Wanita tebal yang juga
insya Alloh sudah saya baca. Ngomong-ngomong saya sedikit tahu tentang Uwais Al
Qarni.
Menjadi Wanita Paling Bahagia |
Saya
juga tahu beberapa kisah romantis mengenai Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az
Zahra. Bagaimana? Tidak terlihat kan dari penampilan saya yang terkadang
terlihat seperti preman?
Jadi
saya mengetik panjang lebar begini bukan untuk pamer pengetahuan ataupun pamer
bahwa saya ini gahoel juga lho
ternyata. Bukan! Santai woi, santai!
Sungguh
semua yang saya tulis ini hanyalah bagian dari pengetahuan saya yang masih
sangat sempit sekali.
Saya
hanya ingin bilang bahwa yang terlihat dari seseorang tidak selalu menggambarkan
mengenai pengetahuannya. Orang yang nggak ngerti soal fashion belum tentu nggak
ngerti soal musik atau film. Orang yang terlihat seperti preman belum tentu ia
sepenuhnya buta soal agama.
Apa
yang kita liat tidak selalu adalah apa yang sesungguhnya. Mari lebih menghargai
orang lain. Apakah gahoel dan cupu
itu hanya soal fashion, musik, film, makanan, dll? Sampai terkadang menjadi barrier untuk bersosialisasi.
Mungkin
saya memang tidak tahu menahu soal fashion itu seperti apa, tetapi saya mungkin
lebih tahu musik dibanding anda. Bukankah akan lebih menyenangkan jika kita
saling bertukar informasi soal fashion dan musik? Daripada sekedar berbicara
dengan gerombolan sendiri sedangkan disebelahnya ada yang dicuekin karena
berpikiran bahwa “ah si cupu ini mana tahu soal beginian”.
Ingat
bahwa “yang terlihat dari seseorang tidak selalu menggambarkan mengenai
pengetahuannya”.
Hari Peringatan Pertama Datang Ke Dunia
Hai kawan usang! How are you doin’ my old friend? Ah tentu kau baik
karena aku selalu berharap begitu.
Maaf ya. Untuk kesekian kali
selalu telat dalam memberikan ucapan.
Hahahaha, okay lets try to see my
explanation. Aku mau posting tanggal 23 Maret pas, tetapi aku sedang
menghemat kuota kawan usangku hihihi.
Oke, setidaknya kadoku sudah
sampai 3 hari sebelum kau ultah yaaa.. Nggak telat seperti biasanya kan? Yeay!
Aku bahkan belum pernah
memberikan kado lebih awal sebelumnya. I know it was a little weird, tapi ngga papa lah ya.
Daripada duitku keburu abis haha. Tanpa dibungkus kertas kado meriah dan
disematkan pita cantik kita mencari kadomu hari itu. Also there is no birthday card in it. Hahaha. Sambil Q-time
ceritanya. Padahal sebenarnya aku waktu itu minta ditemenin karena lagi galon.
Eh galau. Modus ya? Hahaha. Tapi emang aku juga lagi pengen Q-time kok (It looks like I try finding an excuse right?
Hahahaha).
Semoga persahabatan kita seperti
air yang turun kala hujan di hari itu kita pulang dari mencari kadomu ya. Air
yang turun, mengalir, mengikuti arus. Selalu bersedia setia tetap mengalir
berbelok mencari jalan walau bertemu batu. Tetap mengalir kearah yang lebih
rendah. Betewe this words are belong to Tere Liye. Hahaha.
Terima kasih untuk selalu menjadi
pendengar terbaik ketika hanya tinggal kau satu-satunya pendengar yang tersisa.
Maaf karena aku terlalu senang
kau menjadi pendengar baikku aku justru sibuk bercerita dan lupa
mendengarkanmu. Maaf, sungguh maaf.
Teruntuk peringatan hari pertama
kedatanganmu di dunia Srumbung aku ucapkan selamat mengulang hari bersejarah
itu.
Mohon maaf untuk ucapan yang
telat selama 5 hari dan kado yang lebih awal 3 hari. Tetapi dalam persahabatan
kita waktu selalu tepat. Selalu tepat untuk berbincang bersama, menghabiskan
waktu bersama, tertawa bersama.
"Pertemanan kita boleh usang, namun hitungan usia persahabatan tak akan membuat segalanya menjadi membosankan."
"Pertemanan kita boleh usang, namun hitungan usia persahabatan tak akan membuat segalanya menjadi membosankan."
For all the du’a you always pray to Alloh, I hope that all du’a will
become true. Wanna find a guy and get married next year? Aamiin. But I hope
Alloh find you a job first. Hahahaha.
Minggu, 21 Februari 2016
Upik Abu Sok Cinderella
Upik Abu Story |
Hari ini pukul 12 malam
Lonceng berdentum keras menyadarkanku
Ternyata sejenak aku telah lupa
Bahwa aku masih seorang upik abu
Upik abu yang selalu sok Cinderella
Seharusnya aku lebih awal lagi menyadari
Sebelah sepatu kaca pun aku tidak memiliki
Apalagi berdiri anggun dengan dua sepatu
Duhai sendal jepit dari karet pun masih terasa lebih dari cukup
Wahai engkau lonceng,
Sering-seringlah berbunyi.
Sadarkanlah si upik abu sok Cinderella ini.
Agar hanya tetap berjalan dengan sendal jepit karetnya
Menapaki jalannya sendiri..
Wahai engkau lonceng,
Sering-seringlah berbunyi
Sadarkanlah si upik abu sok Cinderella ini
Agar tidak berusaha menginjak lantai marmer mewah milik si Tuan Pangeran.
Langganan:
Postingan (Atom)